Sibuk….bermanfaatkah
Kata sibuk pasti sudah akrab di telinga kita, rasanya setiap orang pasti punya kesibukan masing-masing. Menjadi sibuk adalah pertanda hidup… ikut memutar roda kehidupan… Semua karya dan inovasi adalah produk dari mereka yang mau bersibuk-sibuk..
Pertanyaan muncul…adakah sibuk yang tidak baik…?
Hmmm… kalo mengikuti hukum rwa bhineda (dua yang selalu berbeda dan hadir bersamaan) tentu saja ada pula sibuk yang tidak baik, yaitu sibuk yang tidak ada tujuan yang jelas yang ingin dicapai, sehingga terjadi pemborosan energi, pemborosan waktu dan pemborosan sumber daya.
Dalam kehidupan ini tanpa kita sadari seringkali kita bersibuk-sibuk ria yang tak bermakna, padahal saya yakin setiap orang dari kita tahu bahwa salah satu anugrah terbaik dari Tuhan pada manusia adalah Waktu dan Pikirannya.
Sibuk mengisi waktu dan pikiran dengan hal-hal yang bermanfaat adalah sibuk yang baik, sibuk mengisi waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan meracuni pikiran dan hati itulah yang patut kita hindari.
Menyibukkan diri dengan berfikir buruk, mengingini sesuatu yang tidak halal/patut/ yang bukan haknya. Menyibukkan diri untuk berprilaku yang tidak santun juga adalah sibuk yang tidak baik
Orang sibuk pertanda tidak malas, tapi kudu menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat untuk kemajuan dan improvement di dalam diri maupun untuk lingkungan.